Pohon Gandaria Flora Identitas Provinsi Jawa barat
Gandaria merupakan nama pohon dan buah yang mempunyai nama latin (ilmiah) Bouea macrophylla. Pohon gandaria juga ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat, mendampingi macan tutul (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Barat.
Pohon gandaria (Bouea macrophylla) disebut juga sebagai ramania atau kundangan di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis).

Pohon gandaria yang rimbun
Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah, 
daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang masih muda sering dikonsumsi 
sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang 
dapat dimakan langsung. Daun gandaria sering digunakan sebagai lalap. 
Sedangkan batang gandaria dapat dimanfaatkan sebagai papan dan bahan 
bangunan.
Ciri-ciri. Pohon gandaria (Bouea macrophylla) mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter. Pohon yang ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Barat ini memiliki tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daunnya yang berjuntai. Pohon ini lambat pertumbuhannya.
Daun gandaria berbentuk bundar telur 
memanjang sampai lanset atau jorong. Permukaan daun mengkilat dan 
mempunyai ujungnya yang runcing. Ukuran daunnya berkisar antara 11- 45 
cm (panjang) dan 4 – 13 cm (lebar).
Bunga gandaria muncul dari ketiak daun dan berbentuk malai. Bunga berwarna kekuningan yang kemudian berubah kecoklatan.

Buah gandaria
Buah gandaria berbentuk agak bulat dengan
 diameter antara 2.5-5 cm. Buah gandaria yang masih muda berwarna hijau.
 Ketika mulai tua dan matang buah berwarna kuning hingga jingga. Buah 
gandaria memiliki daging buah yang mengeluarkan cairan kental. Buah ini 
memiliki bau khas yang menyengat dan memiliki rasa agak asam hingga 
manis.
Untuk perbanyakan pohon gandaria (Bouea macrophylla) bisa melalui persemaian biji ataupun dengan cara mencangkok.
Habitat dan Persebaran. Tanaman gandaria (Bouea macrophylla)
 merupakan tumbuhan asli Indonesia yang juga terdapat di semenanjung 
Malaysia dan Thailand. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan di 
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Maluku.
Pohon gandaria tumbuh di daerah beriklim 
tropis yang basah. Secara alami, tumbuhan yang menjadi flora identitas 
provinsi Jawa barat ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga pada 
ketinggian 300 meter dpl. Namun pada tanaman yang dibudidayakan, 
gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggian 850 meter dpl.
Pemanfaatan. Gandaria 
dimanfaatkan mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang
 masih muda banyak dimanfaatkan sebagai rujak atau sebagai campuran pada
 sambal gandaria yang banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). Buah 
Gandaria yang masih muda dapat pula diramu menjadi rujak Kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan
 pada saat wanita sunda hamil 7 bulan. Selain dibuat asinan dan sirup 
buah gandaria yang sudah matang juga dapat dikonsumsi (dimakan) 
langsung.
Daun gandaria yang masih muda sering kali
 dimanfaatkan sebagai lalap. Sedangkan batang pohon gandaria bisa 
digunakan sebagai papan dan bahan bangunan lainnya.
Di samping manfaat dari buah, daun, dan 
batang (kayu) gandaria. Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai 
tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang lebat.
So, gak ada salahnya ikut berpartisipasi dalam program one man one tree sekaligus mensukseskan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Biodiversity dengan menanam pohon gandaria.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; kelas: Magnoliopsida; Ordo: Sapindales; Famili: Anacardiaceae; Genus: Bouea; Spesies: Bouea macrophylla.
Nama Binomial: Bouea macrophylla. Nama Indonesia: Gandaria
Referensi:
- http://www.proseanet.org/prohati2;
 - clearinghouse.bplhdjabar.go.id;
 - commons.wikimedia.org (gambar)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar