mesin pencari

Kami menjual Grosir dan Eceran => Buka Hari Seni - Jumat (Tanggal Merah Libur) / Jam 08.00 - 17.00

Gambar Produk

Gambar Produk
sedia hena, golecha, chandni, rani, kajal, eye liner, cetakan hena, aksesoris hena

Minggu, 24 Maret 2013

Manfaat Si Delima Hitam Langka

Manfaat Si Hitam Langka

Delima hitam terbilang sulit didapatkan. Namun kesulitan itu sepadan dengan segudang manfaatnya.
Delima (pomegranade) alias pome saat ini sudah cukup dikenal sebagai buah berantioksidan tinggi yang menunjang kesehatan tubuh. Itu delima merah. Selain bisa diperoleh dalam bentuk buah, beberapa produsen minuman segar merilis produk yang diklaim mengandung buah delima merah.
Sebenarnya tak hanya delima merah saja yang bermanfaat bagi tubuh. Delima hitam pun diakui malah jauh lebih berkhasiat dibandingkan delima merah ataupun putih. Wawan K. Syarief, kolektor tanaman buah langka dan berkhasiat di Karawang, Jawa Barat, menyebutkan, selain berkhasiat dan cocok dengan kondisi iklim Indonesia, delima hitam dapat dipanen sepanjang tahun. “Ini sebetulnya menguntungkan karena buahnya tanpa musim. Tapi untuk membuat olahan seperti minumannya, (bahan baku) masih sulit karena belum ada yang mengebunkan,” paparnya.
Sementara itu, Suharyanto, herbalis yang memfokuskan pengobatan pasiennya dengan tanaman langka mengungkap, kegunaan tanaman delima hitam mencakup daun hingga akarnya. “Banyak sekali lho manfaatnya, walaupun ada juga negatifnya,” jelasnya saat dihubungi AGRINA melalui telepon.

Gusi Berdarah hingga Kanker
Herbalis yang biasa disapa Hary itu memaparkan manfaat delima hitam satu per satu. Daun dan bunganya, kata Hary, berkhasiat untuk pelangsing dan mengatasi gusi berdarah.
Sementara, “Kulit buah, biji, kulit batang, dan kulit akar itu berfungsi mengatasi banyak penyakit,” ungkapnya. Bagian tanaman ini cukup baik dalam mengatasi cacingan, diare, diabetes, menstabilkan tekanan darah, mencegah stroke, mengurangi peradangan, dan kanker. Kandungan senyawa kimia yang cukup lengkaplah yang berfungsi mengatasi semua penyakit itu.
Pertama, kandungan alkaloid bermanfaat sebagai obat cacing. “Alkaloid itu mampu melepaskan pegangan cacing dari usus, otomatis si cacing akan luruh bersama buang air besar,” papar Hary. Kandungan alkaloid jenis peliterin sebenarnya hanya 0,5-1% dalam tanaman asal Spanyol tersebut, tetapi senyawa ini cukup toksik bagi cacing.
Kemudian tanin berupa eligatanin mengatasi diare. Senyawa yang terkandung sebanyak 20%-30% dalam delima hitam ini dapat membunuh virus dan bakteri yang ada di perut. Bakteri pemicu diare, semacam Escherichia coli, Salmonella sp., dan Streptococcus sp. terbukti dapat dibasmi senyawa tersebut. Di samping itu tanin juga mengurangi pengerasan pembuluh darah. “Jika pengerasan tidak terjadi, peredaran darah lancar, otomatis kerja jantung tidak terlalu berat sehingga potensi stroke bisa hilang,” tambah Hary.
Yang tidak kalah penting adalah kandungan asam malat. “Adanya asam malat membuat metabolisme karbohidrat jadi bagus sehingga dapat memperbaiki dan mencegah diabetes. Kandungannya 20%-30% dalam delima hitam ini paling banyak (dibanding jenis delima lain),” tutur herbalis yang berpraktik di Klaten, Jawa Tengah ini.
Delima ini juga kaya akan kalium yang berguna menstabilkan tekanan darah. Walhasil,  kasus tekanan darah tinggi bisa dilibas. Selain itu, kalium berfungsi dalam relaksasi gerak jantung yang berdampak pada pencegahan jantung koroner. Dengan gabungan fungsi senyawa kalium dan tanin, penyakit seperti stroke dan jantung koroner dapat dihindari.
Buah delima hitam pun mengandung antioksidan berupa polifenol yang dapat mengatasi kanker. Polifenol bekerja menghambat kerja adenosin trifosfat (ATP) yang merupakan sumber energi bagi sel kanker. Dengan demikian, pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol dapat dikendalikan.
Sedangkan bijinya delima hitam, bermanfaat dalam mengatasi peradangan. Konsumsi buah dan biji delima hitam secara bersamaan bisa mengatasi kanker yang disertai peradangan.
Jangan Sembarangan
Dengan banyaknya manfaat, herbal berbahan dasar delima hitam ini tidak dapat sembarang dikonsumsi. “Peliterin yang dapat mengusir cacing tadi adalah zat yang sangat toksik, makanya dalam proses pembuatan akar batang, kulit buah, dan kulit akar sebaiknya dalam pengawasan herbalis. Nggak bisa secara awam. Risikonya, kalau terlalu banyak bisa mengerutkan usus,” saran herbalis yang sering dipanggil praktik di berbagai daerah ini.
Pemanfaatan kulit buah, kulit batang, dan kulit akarnya sangat tergantung kebutuhan. Tidak perlu kering, semua bahan kulit itu cukup dilayukan sebelum diolah. Demikian pula untuk daun dan bunganya. “Sekitar 1,7 ons bunga dan daun secukupnya digodok dalam tiga gelas air, sisakan separuhnya. Konsumsi dua-tiga kali tidak apa-apa. Kalau (berat badan) sudah turun, sekali sehari cukup,” terang Hary.
Sebelum mengonsumsi delima hitam, Hary secara khusus menekankan, penderita dianjurkan puasa selama 12 jam. “Karena ada racun di dalamnya tadi, jadi dosisnya harus khusus. Jangan makan apa-apa dulu selama 12 jam, itu lebih efektif. (Pemanfaatannya) nggak muda, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, harus konsultasi dulu. Nanti yang diinginkan justru sebaliknya,” tegas dia.
Efek samping akan sedikit dirasakan penderita kanker. Pada pengobatan pertama, penderita akan merasakan badan panas, atau rasa sakit pada bagian yang terserang kanker. Untuk meringankan efek tersebut, Hary meresepkan tambahan alang-alang pada saat merebus, atau konsumsi agar-agar sesaat sebelum minum ramuan yang diberikan supaya ada efek dingin pada tubuh.
Bagi penderita kanker yang juga menjalani kemoterapi, jus daging dan biji delima hitam sangat disarankan untuk dikonsumsi sebagai pendamping. Tujuannya mempercepat regenerasi sel-sel normal yang ikut rusak akibat kemoterapi. Hary pun menyarankan jus delima hitam ini bagi yang sehat sebagai pencegahan, atau menghambat kanker muncul kembali.
Renda Diennazola

Sumber : http://agrina-online.com/show_article.php?rid=12&aid=3530

Tidak ada komentar:

Posting Komentar