Anggur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz) | |
---|---|
Energi | 288 kJ (69 kcal) |
Karbohidrat | 18.1 g |
- Gula | 15.48 g |
- Serat pangan | 0.9 g |
Lemak | 0.16 g |
Protein | 0.72 g |
Thiamine (Vit. B1) | 0.069 mg (5%) |
Riboflavin (Vit. B2) | 0.07 mg (5%) |
Niacin (Vit. B3) | 0.188 mg (1%) |
Pantothenic acid (B5) | 0.05 mg (1%) |
Vitamin B6 | 0.086 mg (7%) |
Folate (Vit. B9) | 2 μg (1%) |
Vitamin B12 | 0 μg (0%) |
Vitamin C | 10.8 mg (18%) |
Vitamin K | 22 μg (21%) |
Calcium | 10 mg (1%) |
Iron | 0.36 mg (3%) |
Magnesium | 7 mg (2%) |
Manganese | 0.071 mg (4%) |
Phosphorus | 20 mg (3%) |
Potassium | 191 mg (4%) |
Sodium | 3.02 mg (0%) |
Zinc | 0.07 mg (1%) |
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. Source: Sumberdata Nutrisi USDA |
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak 4000 SM di Timur Tengah.[1] Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.[1] Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Austria.[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.[1]
Daftar isi |
Varietas anggur
Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain[5][6][7]:- Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur Eropa
- Vitis labrusca, anggur Amerika Utara untuk membuat jus anggur, kadangkala untuk minuman anggur
- Vitis riparia, anggur liar Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur
- Vitis rotundifolia, muscadine, digunakan untuk jelly dan kadangkala minuman anggur
- Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur
- Vitis lincecumii (juga disebut Vitis aestivalis atau Vitis lincecumii), Vitis berlandieri (juga disebut Vitis cinerea var. helleri), Vitis cinerea, Vitis rupestris digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida dan "rootstock" tahan-hama.
Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.[6]
Kondisi tumbuh
Iklim
Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.[1] Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi.[1] Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun.[1] Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya.[8] Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%.[8]Media Tanam
Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik.[8] Secara umum, tanah tersebut harus mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang cukup agar tanaman tidak mengalami transpirasi berlebihan.[8] Selain itu, tanah yang digunakan harus subur dan bertekstur gembur agar terdapat asupan nutrisi dan pasokan udara yang baik.[8] Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (pH) yang netral, yaitu 7.[8]Manfaat kesehatan
Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol.[9] Penelitian lain mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus.[10] Melalui mekanisme ini, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang. [11]Selain itu, anggur juga mengandung banyak senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan vitamin E.[11] Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak baik (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.[11]Referensi
- ^ a b c d e f g h i Prihatman K. 2000. Budidaya Pertanian: Anggur. Hal: 1-3. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
- ^ Lange DW, Wiel A van de DW. 2004. Drink to prevent: review on the cardioprotective mechanisms of alcohol and red wine polyphenols. Semin Vasc Med 4(2):173–86.
- ^ Bagchi D, Bagchi M, Stohs SJ. 2000. Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicol 148(2-3):187–97.
- ^ Pastrana-Bonilla E, Akoh CC, Sellappan S, Krewer GE. 2003. Phenolic content and antioxidant capacity of muscadine grapes. J Agric Food Chem 51(18):5497–503.
- ^ Geografi Ekonomi Perancis. Diakses pada 12 Mei 2010
- ^ a b c d Nugraha A. 2009. Anggur. Diakses pada 12 Mei 2010.
- ^ Pellechia T. 2003. Vitis vinifera survives the Finger Lakes: is it the rootstock or the climate?. Diakses pada 12 Mei 2010.
- ^ a b c d e f Widyastuti YE, Paimin FB. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya: Jakarta.
- ^ Givens I, Baxter S, Minihane AM, Shaw E. 2008. Health Benefits of Organic Food: Effects of the Environment. Trowbridge: CABI.
- ^ Buslig BS, Manthey JA. 2002. Flavonoids in Cell Function. NY: Kluwer Academic. Halaman 103. ISBN 0-306-47254-6
- ^ a b c Mangano F. 2009. The Blood Pressure Miracle. AS: AEG Publishing. Halaman 42. ISBN 978-1-60693-042-7
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: |
Rujukan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar