mesin pencari

Kami menjual Grosir dan Eceran => Buka Hari Seni - Jumat (Tanggal Merah Libur) / Jam 08.00 - 17.00

Gambar Produk

Gambar Produk
sedia hena, golecha, chandni, rani, kajal, eye liner, cetakan hena, aksesoris hena

Sabtu, 06 April 2013

KAWISTA

KAWISTA
  Family   RUTACEAE
   
   
   
     
Deskripsi
Kawista berperawakan pohon kecil dan meluruhkan daun-daunnya, tingginya mencapai 12 m, bercabang banyak dan ramping-ramping, berduri tajam dan lurus, panjangnya sampai 4 cm. Daunnya majemuk berukuran panjang sampai 12 cm, bersirip ganjil dengan rakis dan tangkainya yang bersayap sempit; anak daunnya berhadapan, 2-3 pasang, anak daun ujung berbentuk bundar telur sungsang, panjangnya sampai 4 cm, memiliki kelenjar minyak, dan jika daun diremas mengeluarkan sedikit aroma. Bunga jantan dan bunga sempurnanya berbilangan lima, berwarna putih, hijau atau lembayung-kemerahan, biasanya bergerombol dalam perbungaan yang kendur, terletak di ujung ranting atau di ketiak daun. Buahnya bertipe buah buni, berkulit keras, berdiameter sampai 10 cm; permukaan kulitnya bersisik, terlepas-lepas, berwarna keputih-putihan; daging buahnya yang harum itu berisi banyak biji yang berlendir. Bijinya berukuran panjang 5-6 mm, berbulu, berkeping biji tebal dan berwarna hijau; perkecambahannya epigeal. Batang anakannya ramping, sedikit berbiku-biku (zigzag); 1-4 lembar daun pertama berbentuk daun tunggal. Pohon kawista memperlihatkan pola perkembangan yang sederhana, yaitu berdaun, berbunga, dan berbuah dalam tahun yang sama. Dl Asia Tenggara, daun kawista gugur pada bulan Januari, pembungaan diawali pada bulan Februari atau Maret, dan berbuah matang pada bulan Oktober atau November. Pohonnya tumbuh lambat dan tidak akan menghasilkan buah sampai berumur 15 tahun atau lebih. Kandungan Daging bauh kawista kira-kira sepertiga dari keseluruhan buah. Kandungan pektin buah segarnya adalah 3-5%. Setiap 100 g bagian daging buah yang dapat dimakan mmgandung: 74 g air, 8 g protein, 1,5 g lemak, 7,5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Dalam 100 g bagian biji yang -dapat dimakan terkandung: 4 g air, 26 g protein, 27 g lemak, 3 5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Daging buah yang kering mengandung 15% asam sitrat dan sejumlah kecil asam-asam kalium, kalsium, dan besi. Kayu kawista berwarna putih kekuningan, keras, agak berat, dan berserat kasar, tetapi urat kayunya rapat dan dapat dipolis sampai berkilap.
Manfaat
Daging buah yang matang dicampur dengan gula, dimakan seperti serbat (sherbet), beserta bijinya atau biji itu dibuangi, atau diolah menjadi semacam 'treacle'. Di Sri Lanka, krim kawista merupakan hasil olahan dari daging buahnya. Di India juga buah kawista dimanfaatkan dengan cara yang bersamaan dengan kerabat dekatnya yaitu maja (Aegle marmelos (L.) Correa), tetapi tidak dapat menggantikan maja itu. Buah kawista yang matang memperlihatkan manfaat obat, untuk menurunkan panas, pengelat dan bersifat tonikum, dan digunakan sebagai obat sakit perut. Di Indo-Cina, duri dan kulit batang kawista dijumpai dalam berbagai ramuan obat tradisional untuk mengobati haid yang berlebihan, gangguan hati, gigitan dan sengatan binatang, dan untuk mengobati mual-mual. Kayu kawista digunakan untuk bangunan rumah, tiang dan perabotan pertanian. Getah yang dikumpulkan dari kulit kayunya dilaporkan memiliki manfaat obat, dan digunakan sebagai pengganti gom arab.
Syarat Tumbuh
Kawista, seperti juga maja dan jenisjenis dari Feronella Swingle, mampu hidup pada iklim tropik muson atau yang sewaktu-waktu kering. Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 450 m dpl., di Himalaya bagian barat, yaitu di tempat asalnya. Di Malaysia dan Indonesia, pohon kawista terutama dibudidayakan di daerah-daerah pantai. Rupa-rupanya jenis ini toleran terhadap kekeringan dan dapat beradaptasi dengan baik pada tanah yang ringan.
Pedoman Budidaya
Kawista dapat diperbanyak dengan benih, setek akar dan penyambungan. Benih kawista berkecambah 2--3 minggu dalam pembibitan; untuk benih yang telah disimpan beberapa minggu, perkecambahan dapat mencapai 80%. Mata tunas dari ranting tua dapat ditempelkan pada semai, dan dilaporkan menghasilkan pohon kerdil yang dapat berbuah genjah.
Pemeliharaan
--
Hama dan Penyakit
--
Panen dan Pasca Panen
Prospek Kawista rupa-rupanya akan tetap merupakan sumber daya yang tidak termanfaatkan di Asia Tenggara, kecuali di Sri Lanka yang berstatus sebagai komoditas ekspor. Pohon kawista hanya dapat dijumpai di pekarangan di daerah-daerah yang lebih kering di Asia Tenggara, dan buahnya tidak banyak dimanfaatkan. Tampaknya hanya sedikit minat terhadap potensi manfaat lainnya (sumber gom, batang bawah yang menyebabkan kerdil, usaha penangkaran).

Sumber : http://naturindonesia.com/tanaman-pangan/tanaman-buah-dan-sayuran-k/746-kawista.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar