mesin pencari

Kami menjual Grosir dan Eceran => Buka Hari Seni - Jumat (Tanggal Merah Libur) / Jam 08.00 - 17.00

Gambar Produk

Gambar Produk
sedia hena, golecha, chandni, rani, kajal, eye liner, cetakan hena, aksesoris hena

Jumat, 05 April 2013

Anatomi Tumbuhan Jambu Mete

Anatomi Tumbuhan Jambu Mete

ANATOMI TUMBUHAN

A. Jambu Mete (Anacardium occidentale)

Jambu Mete (Anacardium occidentale) termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau disebut juga dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua.
Jambu mete ini juga merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brazil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahama, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka,Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Diantara sekian banyak negara produsen, Brazil, Kenya dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia.
Jambu mete tersebar diseluruh nusantara dengan nama berbeda-beda. Di Sumatera Barat (jambu erang/jambu monyet), di Lampung (gayu), di Jawa Barat (jambu mede), di Jawa Tengah dan Jawa Timur (jambu monyet), di Bali (jambu jipang/jambu dwipa) dan di Sulawesi Utara (buah yaki). Jambu mete mempunyai puluhan varietas, diantaranya ada yang berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau.
Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete.
B. Klasifikasi Jambu Mete
1. Klasifikasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale.
2. Nama Umum
Indonesia : Jambu monyet, jambu mente, jambu mede, jambu mete
Ingris : Cashew nut
Melayu : Gajus, ketereh, janggus, jambu monyet
Vietnam : Dao lon hot, cay dieu
Thailand : Mamuang him maphan
Pilipina : Kasoy
Cina : Yao guo
C. Struktur Anatomi Jambu Mete
1. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan, antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar primer).
Pada jambu mete memiliki akar tunggang hingga mencapai 5 m dan akar serabut menyebar secara horizontal.
Secara umum struktur anatomi akar jambu mete tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empelur; serta sistem berkas pembuluhterdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.



Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada jambu mete, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang.
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah. Fungsi batang, antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, serta tempat menempelnya daun, bunga, dan buah.
Struktur Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri yaitu kulit kayu, kayu dan empulur. Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah tua. Bagian terluar dari batang tumbuhan dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas jaringan epidermis, kambium gabus, korteks, dan floem. Felogen dapat ditemukan di bagian bawah epidermis.
Pada kulit batang, terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus. Bagian tersebut dinamakan lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat terjadinya peristiwa penguapan dan pertukaran gas.
Selain jaringan epidermis dan gabus, pada batang dijumpai pula jaringan parenkima, kolenkima, sklerenkima, floem dan xilem. Berkas pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh xilem. Diantara berkas pembuluh xilem, dan floem, terdapat kambium pembuluh (kambium vaskular). kambium pembuluh merupakan bagian yang memisahkan kulit kayu dengan kayu (Xilem).
Jika letak floem dan xilem berdampingan, ikatan pembuluh yang terletak dinamakan ikatan kolateral. Tipe ikatan kolateral tertutup. pada ikatan kolateral terbuka terdapat Kambium diantara berkas pembuluh. Adapun ikatan kolateral tertutup tiak terdapat kambium diantara berkas pembuluh.
Batang dikotil memiliki struktur khas. Batang dikotil muda dan batang dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda. Kayu tersususn atas trakea. Trakea merupakan saluran-saluran yang terbentuk oleh sel-sel yang telah mati dan bagian ujung-ujungnya saling menyambung. Saluran tersebut berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun. Pada kayu terdapat juga trakeid yang bentuk selnya memanjang, ujung-ujungnya runcing, dan ukurannya kecil daripada trakea. Trakeid berfungsi sebagai penyokong atau memperkuat batang.
Pembelahan sel kambium vaskular ke arah dalam memebentuk kulit kayu. Aktivitas pembentukan kayu lebih aktif daripada pembentukan kulit kayu. Aktivitas tersebut mengakibatkan bagian kayu lebih besar daripada kulit kayu. Hal inilah yang menyebabkan pada kulit kayu sering terjadi pengelupasan.
Pembentukan kayu oleh kambium pada musim hujan lebih aktif dan menghasilkan sel-sel yang lebih besar daripada musim kemarau. Akibatnya, timbul batas perbedaan pada kedua aktifitas pembentukan kayu, dinamakan lingkaran dalam. Dinegara yang memiliki 4 musim, stiap tahunnya akan didapatkan 4 batas lingkaran tahun.
Empulur adalah jaringan parinkima yang berfungsi menyimpan makanan cadangan. Empulur ditemukan pada batang yang muda. Empulur tidak ditemukan pada batang yang tua karena empulur semakin hilang sejalan dengan pertambahan diameter batang.
Jambu mete merupakan tumbuhan dikotil yang memiliki batang sejati, berkayu keras. Tanaman dapat tumbuh hingga ketinggian 10-15 m.

Secara umum batang jambu mete tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut.
Batang jambu mete bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
3. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun, antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO2 dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta ubtuk respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara lain epidermis, mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons (janringan bunga karang), serta stomata.
Daun pada jambu mete merupakan daun tunggal, tumbuh pada cabang dan ranting secara selang seling, bentuk daun bulat panjang hingga oval dan membulat atau meruncing pada ujung daun. Panjang daun mencapai 10 – 20 cm, lebar daun 5 – 10 cm, panjang tangkai daun 0,5 – 1 m, tulang-tulang daun menyirip. Daun muda berwana coklat kemerahan hingga pucat sedangkan yang tua berwarna hijau gelap.


Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Pada tumbuhan ini sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang,sistem berkas pembuluh terdiri atas xilemdan floem yang terdapat pada tulang daun.
4. Buah
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakanperkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah terbentuk setelahterjadi setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil,dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa danbentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagaipemencar biji tumbuhan. Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhanberbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, padaAngiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru menjadi bagian utama pada buah.
1. Buah sejati
Pada umumnya buah sejati memiliki dinding buah yang berdaging atau perikarp.
a. Eksokarp/epikarp, bagian terluar dari dinding buah umumnya tipisdan berkutikula.
b. Mesokarp, bagian tengah umumnya tersusun oleh jaringan parenkim.
c. Endocarp, bagian terdalam, umumnya tipis
Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tigabagian, yakni:
a. Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengansatu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih. Buah dapat berisisatu biji atau lebih. Buah sejati tunggal dibedakan lagimenjadi buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
- Buah sejati tunggal yang kering
Buah sejati tunggal yang kering adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
- Buah sejati tunggal yang berdaging
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) umumnya memiliki tiga lapisan dinding buah, yakni dinding luar(epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan dinding dalam(endocarpium).
b. Buah sejati ganda
Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yangmemiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
c. Buah majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bungamajemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satubuah saja.
2. Buah semu
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain padabunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar,menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yangbermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang- kadang tersembunyi.
a. Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya :
1. Tangkai bunga, pada buah jambu mete ( Anacardium occidentale), pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan.Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu (metenya).

2. Kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima). Pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
b. buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebihdari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudianmasing–masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping ituada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna).Misalnya buah arbe (Fragraria vesca) pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik–titik hitam kecil.
c. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah sajamisalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini.
Pada buah jambu mete terdiri dari dua bagian yaitu buah sejati (gelendong mete) dan buah semu (tangakai buah yang membengkak mirip jambu air).
Buah dari pohon jambu mete adalah buah aksesori (kadang-kadang disebut pseudocarp atau buah palsu). Apa yang tampaknya menjadi buah adalah struktur oval atau berbentuk buah pir, hypocarpium, yang berkembang dari bunga mete disebut apel mete, lebih dikenal di Amerika Tengah sebagai “Marañón”. Itu matang ke dalam struktur kuning atau merah sekitar 5-11 cm. Buah ini dapat dimakan, dan memiliki bau yang kuat “manis” dan rasa manis.
Buah sebenarnya dari pohon jambu mete adalah ginjal buahnya yang tumbuh pada ujung apel mete.
Berkembang pertama di pohon, dan kemudian mengembang menjadi apel mete. Dalam buah yang benar adalah satu biji,kacang mete. Meskipun kacang dalam arti kuliner, dalam arti botani kacang mete adalah benih. Benih ini dikelilingi oleh kulit ganda mengandung resin fenolik, asam anakardat, merupakan iritan kimia bagi kulit yang ampuh. Memanggang Kacang mete dengan benar dapat menghancurkan racun di dalamnya, tetapi harus dilakukan di luar ruangan karena bisa menyebabkan iritasi paru-paru.
Ukuran panjang gelondong 2,5 – 3,5 cm, lebar kurang lebih 2 cm tebal kulit 1 – 1,5 mm, rata-rata berat gelondong 5 – 6 gr. Di dalam gelondong terdapat kacang mete, kacang mete ini terdiri dari dua keping berwarna putih.
5. Bunga
Tumbuh pada ujung tunas/ranting, tanaman mulai berbunga umur 3 – 5 tahun, jambu mete bisa berbunga sepanjang tahun bila didukung oleh curah hujan yang merata sepanjang tahun, akan tetapi umumnya produksi puncak terjadi setahun sekali.

Ukuran bunga kecil, harum, bunga termasuk bunga majemuk, hermaprodit, yaitu dalam kuntum bunga terdapat dua jenis, kelamin jantan dan betina.
C. Habitat
1. Jenis tanah paling cocok untuk pertanaman jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir dan tanah ringan berpasir.
2. Jambu mete paling cocok ditanam pada tanah dengan pH antara 6,3-7,3, tetapi masih sesuai pada pH antara 5,5-6,3.
* Syarat tumbuh :
1. Tanaman jambu mete sangat menyukai sinar matahari. Apabila tanaman jambu mete kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berubah bila dinaungi tanaman lain.

2. Suhu harian di sentra penghasil jambu mete minimum antara 15-25 derajat celcius dan maksimum antara 25-35 derajat celcius. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27 derajat celcius.
3. Jambu mete paling cocok dibudidayakan di daerah-daerah dengan kelembapan nisbi antara 70-80%. Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat bertoleransi pada tingkat kelembapan 60-70%.
4. Angin kurang berperan dalam proses penyerbukan putik tanaman jambu mete. Dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum.
5. Daerah yang paling sesuai untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
D. Maanfaat jambu mete
Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat, apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan perwarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti ngengat yang sering menggerogoti buku.
Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar.
Jambu Monyet (Anacardium Occidentale) atau biasa kita sebut dengan Jambu Mete/Mede merupakan tanaman buah yang umumnya dimanfaatkan buahnya untuk diolah menjadi bahan makanan ringan yang unik dan bercita rasa tinggi. Ya, jambu monyet merupakan sumber panganan terkenal di Indonesia, yaitu kacang mete/mede.
Tanaman asal Brazil ini, memiliki buah yang tergolong unik. Buah Jambu Monyet merupakan tangkai buah yang mengalami penggelembungan dan menjadi buah semu yang lunak. Teksturnya seperti buah peer dengan warna kuning dan sedikit noda kemerahan. Rasanya manis sepat dan berair juga berserat. Biji bulat panjang, melengkung pipih dan berwarna coklat tua. Biji inilah yang sering disebut kacang mete.
Selain bijinya, kayu pohon Jambu Monyet juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, peralatan rumah tangga dan kerajinan tangan. Daun mudanya dapat dijadikan lalapan (baik mentah maupun dikukus terlebih dahulu). Buah semu nya juga dapat langsung dimakan sebagai bahan rujak atau minuman. Kulit bijinya juga dapat diolah menjadi bahan pelumas, insektisida, pernis, dan plastik. Namun, kita harus berhati-hati dengan cairan kulit bijinya, karena mengandung Cashew Nut Shell Liquid (CNSL), dimana kulit kita akan mengalamai pembengkakan serta peradangan bila terkena getah kulit bijinya tersebut.
Selain kegunaan diatas, tanaman jambu monyet juga memiliki khasiat yang menyehatkan. Daunnya yang berbau aromatik, rasaya kelat, memiliki khasiat anti radang dan penurunan kadar glukosa darah. Tangkai daunny berfungsi sebagai pengelat. Bijinya berkhasiat sebagai pelembut kulit dan penghilang rasa nyeri (analgesik).Akarnya bermanfaat sebagai pencahar (laksatif). Kulit kayunya berbau tanah, rasanya kelat dana lama kelamaan menimbulkan rasa tebal di lidah. Khasiatnya sebagai pencahar, astringen dan memacu aktivitas enzim pencernaan.
Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan Jambu Mete antara lain: Sembelit (Kulit kayu), Kencing Manis (kulit kayu), Radang Tenggorokan (daging buah jambu monyet), Sariawan (Daun muda), Rematik/Tekanan darah tinggi (Daun jambu), Digigit ular berbisa (1 buah jambu mede utuh), Sakit gigi (biji mede).
Demikian segudang manfaat Jambu Monyet. Semoga dapat menambah referensi anda.





Daftar Pustaka

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Liptan (1999). Jambu Mete Sebagai tanaman penghijauan. Balai Informasi
Pertanian Banjarbaru.

sumber : http://sedanantanayan17.blogspot.com/2012/11/anatomi-tumbuhan-jambu-mete_16.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar