BUAH
MERAH,
KHASIAT
DAN MANFAAT SEBAGAI OBAT PENAKLUK PENYAKIT MAUT
Di
dalam buah merah, terkandung senyawa-senyawa aktif yang berpotensi untuk
digunakan sebagai antioksidan (pencegah penyakit). Secara lengkap kandungan
senyawa aktif sari buah merah dipaparkan dalam tabel.
Tabel 1. Kandungan Senyawa
Aktif dalam Sari Buah Merah
Senyawa
aktif
|
Kandungan
|
Total karotenoid
|
12.000 ppm
|
Total tokoferol
|
11.000 ppm
|
Betakaroten
|
700 ppm
|
Alfa-tokoferol
|
500 ppm
|
Asam oleat
|
58 %
|
Asam linoleat
|
8,8 %
|
Asam linolenat
|
7,8 %
|
Dekanoat
|
2,0 %
|
(I
Made Budi – Fendy R. Paimin, 2005)
Tabel 2. Komposisi Zat Gizi per
100 gram Buah Merah
Senyawa
Aktif
|
Kandungan
|
Energi
|
394 kalori
|
Protein
|
3.300 mg
|
Lemak
|
28.100 mg
|
Serat
|
20.900 mg
|
Kalsium
|
54.000 mg
|
Fosfor
|
30 mg
|
Besi
|
2,44 mg
|
Vitamin B1
|
0,9 mg
|
Vitamin C
|
25,7 mg
|
Nialin
|
1,8 mg
|
Air
|
34,9 %
|
(I
Made Budi – Fendy R. Paimin, 2005)
Senyawa-senyawa
yang terkandung dalam buah merah berkhasiat obat dan bersifat aktif. Betakaroten
dan tokoferol (dalam bahasa awam dikenal sebagai vitamin E) dikenal sebagai
senyawa antioksidan yang ampuh mencegah penyakit. Senyawa ini mampu menetralisir
zat-zat radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan sumber pemicu timbulnya
berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif.
Dengan
tingginya kadar antioksidan, buah merah memiliki efek antikanker yang kuat. Di
dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal
bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor.
BETAKAROTEN
Betakaroten
adalah pencegah penyakit degeneratif seperti stroke, jantung koroner, dan
kanker. Berfungsi untuk memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri
sehingga aliran darah, baik ke jantung maupun ke otak, bisa berlangsung lancar
tanpa sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh
karena adanya interaksi vitamin A dengan protein (asam-asam amino) yang
berfungsi dalam pembentukan antibodi.
Suatu
studi membuktikan bahwa mengkonsumsi betakaroten 30-60 mg sehari selama 2 bulan
akan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak serta sel-sel
T-helpers dan limposit yang lebih aktif. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami
sangat penting untuk melawan sel-sel kanker dan mengendalikan radikal bebas yang
sangat mengganggu kesehatan.
TOKOFEROL
Tokoferol
(vitamin E) selama in hanya dikenal sebagai obat awet muda untuk menambah cantik
dan ganteng. Padahal, tokoferol berfungsi hampir sama seperti betakaroten, yaitu
pencegah penyakit degeneratif. Perbaikan sistem kekebalan tubuh dapat dihasilkan
oleh khadiran tokoferol, sel limposit, dan mononuklear di dalam tubuh sehingga
akan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Tokoferol mampu mengatasi
pembentukan karsinogen atau menghambat karsinogen sel sasaran sehingga akan
dapat menghambat terjadinya kasus kanker.
Tokoferol
juga dapat menurunkan kolesterol LDL jahat dan meningkatkan HDL. Hasil uji
klinis menunjukkan bahwa penderita penyakit jantung maupun stroke merasakan ada
perubahan seperti respirasi lebih lancar serta tekanan darah dan detak jantung
lebih normal.
Fungsi
tokoferol diibaratkan seperti pemadam kebakaranm yaitu akan mematikan serbuan
radikal bebas dan menetralisir kolesterol dalam darah. Jika sebuan radikal bebas
tidak dapat dihalau dan kolestreol dalam darah tidak dapat dinetralisir maka
akan timbul efek yang sangat berbahaya karena hal tersebut merupakan pemicu
kematian secara mendadak. Kondisi ini umumnya dialami sebagian besar masyarakat
yang bermukim di daerah perkotaan (gizi salah).
ASAM LEMAK TAK JENUH
Buah
merah juga mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak
tak jenuh, buah merah mudah dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses
metabolisme. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan
penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya
tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dari luar. Bahkan,
memaiknya metabolisme sangat membantu hati meregenari sel-sel hati yang rusak
akibat hepatitis.
Asam
lemak yang terkandung dalam buah merah merupakan antibiotik dan antivirus. Asam
lemak aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya.
Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak
bisa melakukan regenerasi. Oleh karena kemampuan tersebut, buah merah efektif
menghambat dan membunuh beragam strain virus, termasuk virus hepatitis yang
merusak sel hati. Terbukti juga bahwa buah merah mampu menghambat dan membunuh
sel-sel tumor aktif, bahkan menekan perkembangan virus HIV/AIDS.
MENYEMBUHKAN BERBAGAI PENYAKIT
Kini,
telah lebih dari 1000 penderita penyakit meraskan khasiat buah merah. Mulai dari
jenis kanker, tumor, kista, lever, sirosis, diabetes, asam urat, darah tinggi,
stroke, gangguan prostat, hingga osteoporosis. Bahkan beberapa penderita
HIV/AIDS di Jayapura yang mengonsumsi sari buah merah pun kini mulai tersenyum
kembali.
Salah
satu indikasi kesembuhan yang dirasakan adalah kondisi tubuh lebih segar dan
meningkatnya berat badan penderita. Malahan, hasil uji laboratorium terhadap
darah seorang penderita yang mengonsumsi buah merah membuktikan kenaikan nilai
CD4 (salah satu parameter orang terinfeksi HIV/AIDS). Nilai CD4 yang semula di
bawah 100 meningkat menjadi 400 setelah 6 bulan mengonsumsi sari buah merah.
Orang sehat memiliki CD4 di atas
450. Selain itu, CD8 yang semula positif, kini berubah negatif.
CARA MEMANFAATKAN SARI BUAH MERAH SEBAGAI OBAT
Sari
buah merah digolongkan sebagai obat alternatif, dan tidak memberikan 100%
kesembuhan, namun, sebagai upaya untuk menolong penderita penyakit degeneratif.
Pada
dasarnya, sari buah merah dapat diminum siapa saja karena merupakan bahan
suplemen bagi kebutuhan tubuh. Orang dewasa atau anak-anak serta orang sakit
maupun orang sehat bisa meminumnya. Oleh karena kandungannya yang penuh
senyawa-senyawa aktif yang dibutuhkan oleh tubuh, maka berfungsi sebagai
‘pencegah’ penyakit bagi orang yang sehat dan sebagai ‘penyembuh’ untuk
orang yang sakit.
Untuk
orang sehat disarankan mengonsumsi sari buah merah 1 kali setiap hari sebanyak 1
sendok makan (untuk anak-anak cukup 1 sendok teh saja).
Bagi
penderita penyakit seperti kolesterol, hepatitis, darah tinggi, dan stroke,
dapat mengonsumsi 2 kali sehari. Sementara bagi penderita kanker dan tumor 3
kali sehari. Dan dikonsumsi setelah makan.
<Disadur
dari: Buah Merah, karya Drs. I Made Budi, MS. dan Ir. Fendy R. Paimin>
Keaslian
dan kualitas minyak buah merah ini dapat diuji di rumah.
Cara
uji:
»
Dengan kertas lakmus, warna yang asli adalah merah, sedangkan yang palsu
lebih kekuningan
»
Titik didih hanya 10°, sedangkan yang palsu mencapai 50°.
»
Tidak ada endapan dalam botol.
sumber : http://heryardyansyah.tripod.com/buah_merah.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar