Si Wangi Jambu Mawar
Pernahkah Anda mendengar nama jambu keraton? Bagaimana dengan jambu mawar?
Kedua nama tersebut, baik itu jambu amwar maupun jambu keraton,
menunjuk pada satu objek yang sama yakni jenis jambu-jambuan atau
Myrtaceae. Kabarnya ia berasal dari Asia tenggara terutama dari kawasan
Malaysia. Tak ada yang tahu mengapa jenis jambu yang satu ini diberi
nama jambu keraton. Lain halnya dengan nama jambu mawar, pemberian kata
“mawar” memang disebakan oleh beberapa alasan khusus yakni wewangiannya
yang khas dan pekat seperti pada bunga mawar. Selain itu kandungan
airnya juga sama seperti yang terkandung dalam bunga mawar. Jika Anda
familiar dengan kosmetik “air mawar”, sesungguhnya tidak benar-benar
diambil dari bunga mawar tetapi dari jambu keraton yang wangi ini.
Jarang Dikonsumsi
Berbeda dengan jenis jambu air lainnya, jambu mawar ini agak jarang dikonsumsi. Dan jika diperhatikan, ia juga jarang dijadikan komoditi perdagangan di pasaran sama seperti jambu lainnya. Meski demikian, pada prinsipnya, jambu keraton atau jambu mawar ini biasa dikonsumsi meski memang rasanya jauh di bawah jambu air pada umumnya. Biasanya yang senang mengkonsumsi jambu ini adalah anak-anak. Jika jenis jambu lainnya ditanam dengan tujuan diambil buahnya dan jadi pohon peneduh, maka tanaman jambu mawar ini lebih banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.
Pohonnya memang tidak besar seperti jenis pohon jambu air lainnya. Ia merupakan tanaman perdu dengan ketinggian maksimal 10 meter dan gemang batang yang hanya mencapai angka maksimal 50 cm. Ia memiliki cabang yang cenderung rendah dan tumbuh melebar. Daun jambu mawar ini tunggal dan letaknya berhada-hadapan. Daun tersebut juga langset dan lonjong dengan ujung yang runcing. Daun jambu mawar ini memiliki warna hijau cenderung mengkilat.
Jarang Dikonsumsi
Berbeda dengan jenis jambu air lainnya, jambu mawar ini agak jarang dikonsumsi. Dan jika diperhatikan, ia juga jarang dijadikan komoditi perdagangan di pasaran sama seperti jambu lainnya. Meski demikian, pada prinsipnya, jambu keraton atau jambu mawar ini biasa dikonsumsi meski memang rasanya jauh di bawah jambu air pada umumnya. Biasanya yang senang mengkonsumsi jambu ini adalah anak-anak. Jika jenis jambu lainnya ditanam dengan tujuan diambil buahnya dan jadi pohon peneduh, maka tanaman jambu mawar ini lebih banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.
Pohonnya memang tidak besar seperti jenis pohon jambu air lainnya. Ia merupakan tanaman perdu dengan ketinggian maksimal 10 meter dan gemang batang yang hanya mencapai angka maksimal 50 cm. Ia memiliki cabang yang cenderung rendah dan tumbuh melebar. Daun jambu mawar ini tunggal dan letaknya berhada-hadapan. Daun tersebut juga langset dan lonjong dengan ujung yang runcing. Daun jambu mawar ini memiliki warna hijau cenderung mengkilat.
Pemanfaatan jenis jambu mawar ini tak hanya untuk tujuan kosmetika dan juga sebagai tanaman penghias taman. Bagian tanaman jambu mawar ini juga bisa dimanfaatkan, antara lain bagian kayunya cukup kuat dan bahkan tahan akan serangan rayap. Hal ini menjadikan ia sangat digemari dalam dunia konstruksi yang menggunakan bahan kayu. Selain itu, kayu jambu mawar ini juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pewarnaan alami atau penyamak. Manfaat lain dari jambu mawar ini adalah sebagai obat penenang. Hal ini diajarkan oleh nenek moyang kita dengan cara mengawetkan bunga jambu mawar ini. Sementara itu, bagian biji jambu mawar ini juga cukup ampuh mengobati penyakit diare, demam dan juga disentri.
sumber : http://infobuahjambu.blogspot.com/2013/02/si-wangi-jambu-mawar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar