MENGENAL ROSELA
Saat ini terdapat lebih dari 100
varietas rosela yang tersebar di seluruh dunia. Dua varietas yang paling
terkenal adalah sabdariffa dan altissima Webster. Varietas sabdariffa
mempunyai kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna merah atau kuning
pucat, dan banyak mengandung serat. sementara itu, varietas altissima
Webster sengaja ditanam untuk mendapatkan seratnya, karena kndungan
seratnya memang tinggi. Namun, kelopak bunga varietas ini tidak dapat
dimanfaatkan sebagai makanan.
Kedua varietas yang paling banyak dibutuhkan secara komersial tersebut
banyak tumbuh di China, Thailand, Meksiko, Afrika, Sudan, Senegel, dan
Mali. Rosela juga merupakan tanaman yang menarik dan indah. Lima puluh
tahun yang lalu, tanaman ini secara luas tumbuh di Florida dan
dimanfaatkan sebagai pagar hidup pada musim panas. Daunnya yang berwarna
hijau gelap sangat kontras dengan batang dan kelopaknya yang berwarna
merah menyala.
A. Deskripsi Tanaman
Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5-3
meter. Batangnya bulat, tegak, berkayu, dan berwarna merah. Daunnya
tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi
bergerigi, dan pangkal berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8
cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau, dengan panjang 4-7 cm.
Bunga Rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal,
artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini
mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya
saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap
sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan
sebagai bahan makanan dan minuman.
Mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5 helaian, panjangnya 3-5
cm. Tangkai sari yang merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari
berukuran pendek dan tebal, panjangnya sekitar 5 mm dan lebar sekitar 5
mm. Putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning, atau merah.
Buahnya berbentuk kotak kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang,
berwarna merah. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5
mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji berwarna putih dan setelah tua
berubah menjadi abu-abu.
B. Sifat Botani Tanaman
Rosela yang mempunyai nama ilmiah
Hibiscus sabdariffa Linn
. Ini
merupakan anggota famili Malvaceae. Rosela dapat tumbuh baik di daerah
beriklim tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai habitat asli di
daerah yang terbentang dari India hingga Malaysia. Namun, sekarang
tanaman ini telah tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di
seluruh dunia. Karena itu, tak heran jika tanaman ini mempunyai nama
umum yang berbeda-beda di berbagai negara.
C. Kandungan Kimia dan Nilai Gizi
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung
vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya
adalah arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Disamping itu, rosela juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur
lain yang berguna bagi tubuh.
BUDI DAYA DAN PASCAPANEN
A. Budi Daya
Awalnya pembudidayaan rosela ditujukan untuk memperoleh serat batangnya.
Serat ini merupakan bahan baku pembuatan tali dan pengganti rami. Namun
dengan adanya tas yang terbuat dari bahan plastik (kresek), serat alami
rosela jarang digunakan. Karena itu, tujuan budi daya rosela mulai
bergeser ke pemanfaatan sebagai bahan makanan dan minuman.
B. Penanaman dan Perawatan
Kualitas bunga rosela sangat dipengaruhi oleh adanya sinar matahari.
Jika saat tanaman mulai berbunga kurang mendapat sinar matahari, bunga
yang dihasilkan akan berkualitas rendah. Karena itu, faktor utama yang
perlu dipertimbangkan saat memperhitungkan waktu tanam adalah tanaman
harus mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sementara itu, curah hujan
yang kurang dapat disiasati dengan pengairan yang baik.
PEMANFAATAN ROSELA
Di Indonesia, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan tanaman rosela.
Sementara di negara lain, rosela sudah banyak dimanfaatkan sejak lama.
Sebenarnya seluruh bagian tanaman, mulai buah, kelopak bunga, mahkota
bunga, dan daunnya dapat dimakan. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan salad, saus sup, minuman, sari buah, asianan, selai,
puding, sirup, dan jeli.
Walaupun umumnya tanaman ini tersedian dan dipasarkan dalam bentuk
kering, penyediaan yang terbaik adalah dalam bentuk segar. Karena itu,
alangkah baiknya jika mempunyai tanaman sendiri di halaman. Bunganya
yang cantik, selain dapat memperindah halaman rumah, sekaligus dapat
dimanfaatkan sebagai bakan minuman kesehatan.
A. Penelitian Khasiat Rosela pada Manusia.
1. Pemberian ekstark kelopak rosela yang telah distandardisasi sehingga mengandung 9,6 mg anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah (efek hipotensif) yang tidak berbeda nyata dengan pemberian captopril 50 mg/hari.
2.
Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2% dan tekanan
darah diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12
hari pada 31 penderita hipertensi sedang.
3.
Terdapat penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,
natrium, dan fosfat dalam urine pada 36 pria yang mengosumsi jus rosela
sebanyak 16-24 g/dl/hari.
VARIASI RESEP BERBAHAN ROSELA
A. Teh Herbal Rosela
Bahan : - Bunga rosela kering 20 kuntum
- Gula pasir 200 gram
- Cengkih 2 batang
- Daun pandan 1 helai
- Air mendidih 1 gelas
Cara Pembuatan :
- Cuci bersih bunga rosela, angkat, tiriskan
- Campurkan cengkih, rosela, dan air. Rebus campuran tersebut sambil diaduk rata hingga mendidih
- Masukan daun pandan dan gula pasir. Aduk-aduk hingga warna bunga rosela memudar
- Angkat, lalu saring airnya.
Cara Penyajian :
Sajikan teh dalam keadaan hangat atau dingin. Bila suka, tambahkan air jeruk nipis.
B. Sirup Rosela (Cordial)
Bahan : - Gula pasir 1 kg
- Air 1 liter
- Kelopak rosela sagar dirajang kecil 4
Cara Pembuatan :
- Panaskan gula dan air di dalam panci dan aduk-aduk sampai semua gula larut
- Setelah mendidih, masukkan irisan rosela
- Kecilkan api dan aduk pelan-pelan hingga air tinggal 2/3-nya
- Angkat dari api, dinginkan dan saring
- Masukkan sirup dalam botol yang bersih dan tutup rapat.
Cara Penyajian :
Tuang sedikit sirup dalam gelas dan tambahkan aie secukupnya. Dapat pula
ditambah susu jika suka. Sirup ini juga lezat disajikan bersama crepes,
buah segar, dan es krim. Ampas berupa kelopak dapat dimakan sebagai
sajian penutup yang dicampur dengan es krim atau puding.
Sirup ini bisa bertahan hingga 1 tahun jika kemasannya bagus (kedap
udara) dan tidak dibuka. Jika kemasan sudah dibuka, hanua bisa bertahan
sampai 1 bulan dalam lemari pendingin.
C. Es Kelapa Bunga Rosela
Bahan :
- buah kelapa muda
- kelopak bunga rosela
- ice cube
- susu kental coklat
- gula pasir secukupnya
- air secukupnya
Cara Pembuatan :
- Rebus air, kelopak bunga rosela dan gula pasir secukupnya.
- Kerok kelapa dari buahnya, setelah air rebusan rosela dingin masukkan ke dalam gelas.
- Masukkan ice cube
- Tambahkan susu kental coklat diatasnya (jika suka)
Cara Penyajian :
Minuman ini sangat cocok untuk hidangan buka puasa selain rasanya yang
segar juga mempunyai banyak vitamin. Tambahkan buah-buahan lainnya jika
suka.
D. Es Sarang Burung Rosela
Bahan :
- Agar-agar warna putih bubuk 2 bungkus
- Air 1 liter
- Gula pasir 2 gelas
- Pewarna kue hijau dan merah secukupnya
- Kelapa muda 2 buah (dikeruk)
- Nata de coco 1/2 kg
- Santan masak 1/2 liter (dari 1/2 butir kelapa)
- Sirup rosela
Cara Pembuatan :
- Masak agar-agar, gula, dan air sampai mendidih
- Bagi larutan agar-agar menjadi dua, masing-masing diberi pewarna merah dan hijau.
- Dinginkan agar-agar sampai keras, lalu serut
- Susun semua bahan ke dalam gelas dan tambahkan santan secukupnya
- Beri es serut dan sirup rosela di atasnya.
E. Es Selasih Rosela
Bahan :
- Kelopak rosela kering 1 gelas
- Gula 1/4 kg
- Air 1 liter
- Biji selasih 1 sendok makan (siap beli)
- Kolang-kaling atau nata de coco 1/4 kg
- Buah nanas atau melon 1/4 kg
- Buah cengkih 7 butir
- Es batu secukupnya
Cara Pembuatan :
- Rendam biji selasih dengan air kira-kira 1 jam
- Cuci buah kolang-kaling, lalu belah dua memanjang. Lalu beri sedikit gula pasir, dan diamkan sampai gula meresap
- Kupas buah nanas atau melon, lalu potong kecil-kecil sesuai dengan selera
- Rebus rosela, gula, air, dan cengkih sampai mendidih, kemudian saring
- masukkan buah kolang-kalong atau nata de coco, biji selasih, dan buah nanas atau melon ke dalam air rebusan rosela
- Biarkan sampai dingin dan sajikan dengan es batu.